Lalu
Lalu pada tawa ia berpesan.,
Melantun pada setiap sapa adalah kewajiban mu..
Mengoyak setiap sepi pada rasa yang tak tersentuh..
Lalu pada sunyi ia berkata.,
Tidakkah engkau tabu pada khiasan sepi mu yang terobati tawa..
Lalu..
Mengolok-ngolok setiap sendumu, merobek segala sesalmu, yang pada rasa itu engkau nubuatkan..
Tatkala waktu mengusik segalanya, beranjaklah..
Setiap daripadanya hanya di beri satu kesempatan..
Lalu..?
Komentar
Posting Komentar