Postingan

Tentang Cinta dan Orange Yang Bercerita

Ingatlah aku, Padamu rumput yang terbentang luas Padamu serumpun bunga berduri Padamu pondasi setapak cinta Padamu yang ku sebut penampung rasa yang di lupakan – t4 sampah Padamu.. Padanya.. Pada mereka.. .. Ingatlah aku, Yang pernah mematahkan semangat tumbuhmu Yang pernag merobek-robek harapanmu untuk mekar Yang pernah menginjak-injak setumpuk cerita yang kau bentangkan pada sekian ruas jalan setapak cintamu Yang pernah kau antarkan pada sekian tumpuk rasa yang kian hari kian lenyap terbakar api kesunyian .. Ingatlah aku, Bahwa yang datang padamu kala itu dengan rasa ingin menantangmu Bahwa yang datang padamu kala itu dengan rasa ngin melenyapkanmu Bahwa yang datang padamu kala itu dengan rasa ingin melihatmu menderita Bahwa yang dating padamu kala itu hanyalah aku.. hanya aku.. dan aku.. .. Ingatlah aku, Hingga pada akhinya, itu sudah cukup untuk selusin cerita kita Untuk cerita yang aku anggap lenyap Untuk cerita yang aku anggap tak

Cinta Kadang begitu (Sepertinya tidak selalunya begini)

Esmeralda sang cinta. Ini hanya kicauan hati seadanya.. Pada setiap sudut-sudut penantian. Berkisah tentang belantara rasa.. Pada setiap insan yang di sematkan dalam palungan kerinduan. Mungkin (Kita Berdua) lupa atau kurang menatanya, mengingat kemarin adalah bagian dari cerita berujung pada sebuah kisah cinta.. Pada setiap amarah dan egoh yang kau kedepankan dalam pertemuan. Hari ini pun (Kita Berdua) sedang berpura-pura tak mengingatnya atau hanya sekedar mengisyaratkan bahwa itu tidak penting lagi, entahlah, seni berkelakar kadang begitu... Padanya, kita adalah satu dari setiap waktu yang ia jerumuskan dalam belantara rasa itu. hanya pada sisi berharap saja yang aku kira bisa ku terka, bahwa kau masih mengingatnya.. 

[Puisi]“Ruas Benak (Ber-Cinta)”

Menyeru setiap titik perjalanan Menepi dalam diam, dengan sedikit gerak spontan Berusaha mengelabui waktu, dalam sunyi dengan sedikit pergolakan Serbu di balik jerumun.. Gerak meronta jari-jemari ia hentakan Mengupas sedikit demi sedikit balutan kesucian Hingga hening malam menghantarkannya dalam luapan Cinta itu ia suguhkan Hingga tak karuan Barulah, tetibanya di penghujung kenikmatan Berurailah segalanya dalam kesemrawutan keadaan Sungguh, Cinta itu kenikmatan Dalamnya ia adalah deraian rasa yang sungguh membingungkan _1997

"Tentang (Nelangsa 1995)"

Tampak lelah menyapa malamnya, lantas mengehela setiap deraian sunyi Kemudian mendekat dan menyeru halus.. Sedalam itu (pernah) kami terjatuh.. Segala rasa dan cerita kami tempuh.. Sedalam itu (pernah) kami terjatuh.. Menguak segala rindu di sela temu.. Namun, lambat laun segala rindu rupa kami liputi dalam durasi bahagia Pun akhirnya tak mendapat restu panjang oleh semesta. Telak,,  tak terjamah rasa Dikau pun menyita beribu dilema Merintih dalam diam, sunyiku menyapa.. Semestinya tak kita indahkan segalanya.. Semestinya tak kita ulurkan segitu banyaknya.. Semestinya tak kita lantunkan bahagianya.. Seharusnya tak begitu semestinya _1997

"Nestapa Lelaki Celomes"

Yang dua menerawang Yang datang melantang Hilang tak tahu jalan pulang Enggan beranjak, ingin saja. Harapku menjaga, dirimu mendaga. Kau kah sajak tanpa secerca derita.?! Menilik hati,merembah rasa Sudah!! Acakadut aku. Muak!! Merontah!! Itulah Nestapa Lelaki Celomes.. Kekasih.. Mereka sedang tak mendua dalam derita. Hanya secerca cerita, layaknya dirimu tanpa sepoles dilema. Memilih adalah rupa dari rasa yang kau pendam. Engganmu untuk menunda adalah jawaban dari dari piliahan itu.

"Refleksi History Semangat Pergerakan/Perjuangan Mahasiswa"

Sedikit mengulas salah satu materi 'Latihan Kepemimpinan 2' yang pernah saya ikuti. Ini adalah sedikit hasil buah pikir saya dengan beberapa referensi yang saya dapati yang kemudian di ramu sedemikian rupa.  walau begitu singkat, namun semoga bermanfaat.. "Mahasiswa merupakan salah satu elemen penting dalam setiap episode panjang perjalanan bangsa ini. Hal itu tentu sangat beralasan mengingat bagaimana pentingnya peran mahasiswa yang selalu menjadi aktor perubahan dalam setiap momen-momen sejarah bangsa ini. Sejarah telah banyak mencatat, mulai dari munculnya kebangkitan nasional hingga tragedi 1998,mahasiswa selalu menjadi gardan terdepan. Beberapa  tahun belakangan ini telah banyak tercatat bahwa sudah beberapa kali mahasiswa menancapkan taji intelektualitasnya secara aplikatif dalam memajukan peradaban bangsa ini dari masa penjajahan belanda, masa penjajahan jepang, masa pemberontakan PKI,  masa order lama, hingga order baru, peran mahasiswa tidak pernah absen dalam